Senyawa Kimia Air Laut
Air laut merupakan larutan kompleks yang mengandung berbagai senyawa atau elemen-elemen kimia baik inorganik maupun organik. Air laut pada umumnya (salinitas: 35) terdiri dari kurang lebih 96,5% air dan 3,5% bahan terlarut (garam laut). Itulah alasan mengapa air laut terasa asin, saya kira dulu karena ikan-ikan pada keringatan karena capek berenang terus, hehe.
Akan tetapi pada suatu perairan laut, sebenarnya air laut tidak hanya mengandung air dan garam saja tapi memiliki beberapa komponen di dalamnya. Komponen kimia air laut terdiri dari:
1. Partikel tersuspensi. Komponen ini biasanya
diketahui atau diperoleh dengan cara menyaring air
laut dengan filter dengan ukuran (diameter) porinya
0,45 mikrometer. Partikel-partikel yang tertahan atau
yang tidak lolos dari saringan ini lah yang
dimaksudkan dengan partikel yang tersuspensi di
perairan laut. Jadi dapat dikatakan partikel tersebut
berukuran lebih besar dari 0,45 mikrometer. Partikel
tersuspensi dapat berupa bahan organik contohnya
detritus dan bahan anorganik/inorganik contohnya
mineral.
2. Gas. Gas-gas yang terlarut dalam air laut ada 2
golongan yaitu a) gas konservatif yaitu gas-gas yang
keberadaannya tidak terpengarah oleh proses-proses
biologi di perairan seperti N2, Ar, dan Xe, b) gas non
konservatif yaitu gas-gas yang keberadaannya
dipengaruhi oleh proses biologi di perairan, seperti O2
dan CO2.
3. Kolloids. Komponen ini berukuran kurang dari 0,45
mikrometer, jadi lolos dari saringan dengan ukuran
diameter pori 0,45 mikrometer, akan tetapi komponen
ini tidak terlarut. Penjelasan sederhan: Terlarut itu
dapat kita bayangkan seperti kita memasukkan garam
dalam air dan diaduk-aduk sehingga tercampur
sempurna dan tidak tampak lagi partikel garam.
Kolloids juga dapat berupa anorganik seperti
oxyhidroksida dan organik sperti organometalik.
Hehe, contoh-contoh dari kolloid tersebut memang
kurang familiar ditelinga, memang perlu penjelasan
khusus mengenai kolloid ini karena memiliki peranan
penting di lautan, salah satunya rantai makanan di
laut.
4. Bahan terlarut. Bahan terlarut ini sudah pasti akan
lolos dari saringan dengan diameter pori 0,45
mikrometer. Oleh karena itu, apabila menganalisis
kandungan unsur kimia yang terlarut di laboratorium
seharusnya air yang telah disaring yang dianalisis.
Bahan terlarut dapat berupa Anorganik/inorganik dan
Organik. Anorganik berdasarkan konsentrasinya
terdiri dari a) unsur utama (0,05-750 mM atau milimol)
seprti Na, Cl, Ca, K, Mg, b) unsur minor (0,05 - 50
mikromol) seperti P dan N, c) unsur trace/trace
elements (0,05 - 50 nanomol) seperti Pb, Hg dan Cd.
Sedangkan bahan terlarut yang berupa Organik
contohnya adalah asam humus.
Komponen-komponen kimia air laut di atas memiliki peranan penting di lautan. Mau tau apa saja? Haha saya juga belom banyak belajar. Sepertinya banyak hal menarik yang dapat diperoleh jika kita mempelajari masing-masing komponen tersebut dan keterkaitan antar komponen tersebut. Kadang-kadang beberapa orang yang kurang paham menganggap ilmu kimia laut itu sepele: "ahh paling sekitaran kualitas air, gw gak mendalaminya juga bisa, tinggal celup alat ukur dapat hasil deh" (entah itu alatnya error apa gak kita gak tau hehe).
Sumber senyawa kimia di laut tentunya komplek, kita buang ludah aja udah bisa jadi sumbernya, apalagi buang sampah sembarangan bukan hanya sebagai sumber senyawa kimia tapi juga sumber bencana khususnya bagi makhluk hidup di dalamnya. Akhir-akhir ini para peneliti dan aktivis lingkungan bahkan mulai fokus pada sampah di lautan atau marine debris, bahkan teman saya pernah riset tentang sampah yang berukuran mikro tepatnya microplastics. Mudah-mudahan dia baca dan sharing di sini hehe.
Ok, sumber senyawa kimia/elemen kimia terlarut dalam air laut dibedakan menjadi:
1. Aloton: sumber elemen berasal dari luar sistem yang
masuk ke dalam laut, antara lain:
a) Masukkan dari air sungai. Sumber ini nyata yang
terbesar dan secara kontinu menuju ke lautan.
Elemen kimia yang dibawa oleh air sungai
tersebut berasal dari proses pelapukan batuan
(rock weathering).
b) Erupsi gunung berapi
c) Limbah aktivitas manusia
2. Autoton: sumber elemen berasal dari dalam perairan
laut itu sendiri, meliputi:
a) hasil proses adveksi, pengadukan (mixing) atau up
welling massa air
b) biodegradasi bahan organik (ada yang bisa jelaskan
gak kenapa? ayoo!)
c) desorpsi atau desolusi (maaf bagi yang agak mikir
arti istilah ini,hehe)
d) erupsi bawah laut
e) aktivitas hidrotermal di dasar laut (di dasar laut ada
yang namanya hydrothermal vent loh).
Berikut gambar-gambar sumber senyawa kimia di laut.
Gambar 1. Pelapukan
Gambar 2. Aktivitas manusia
Gambar 3. Hydrothermal vent
Elemen-elemen kimia yang berada dalam perairan laut (kolom air dan sedimen) akan mengalami proses siklus biogeokimia yang mengatur terjadinya kesetimbangan dan stabilitas salinitas, yaitu baik komposisi maupun kadar elemen-elemen tersebut. Huaahhhh, menulis penjelasan ini membuat saya teringat soal ujian yang dibuat oleh salah satu dosen saya. Pertanyaannya kurang lebih: Jika elemen-elemen kimia terlarut di air laut yang berasal dari pelapukan batuan di daratan dan masuk melalui aliran sungai ke laut terjadi terus menerus semenjak dulu (beribu-ribu tahun yang lalu), jadi mengapa air laut tidak makin asin/nilai salinitasnya tidak naik/salinitasnya tetap konstan?? Pasti udah pada bisa jawabkan? Haha.
Sumber tulisan ini adalah dari bahan/buku kuliah saya dulu, jadi jika ada yang mau tanya hubungi saya saja.
diketahui atau diperoleh dengan cara menyaring air
laut dengan filter dengan ukuran (diameter) porinya
0,45 mikrometer. Partikel-partikel yang tertahan atau
yang tidak lolos dari saringan ini lah yang
dimaksudkan dengan partikel yang tersuspensi di
perairan laut. Jadi dapat dikatakan partikel tersebut
berukuran lebih besar dari 0,45 mikrometer. Partikel
tersuspensi dapat berupa bahan organik contohnya
detritus dan bahan anorganik/inorganik contohnya
mineral.
2. Gas. Gas-gas yang terlarut dalam air laut ada 2
golongan yaitu a) gas konservatif yaitu gas-gas yang
keberadaannya tidak terpengarah oleh proses-proses
biologi di perairan seperti N2, Ar, dan Xe, b) gas non
konservatif yaitu gas-gas yang keberadaannya
dipengaruhi oleh proses biologi di perairan, seperti O2
dan CO2.
3. Kolloids. Komponen ini berukuran kurang dari 0,45
mikrometer, jadi lolos dari saringan dengan ukuran
diameter pori 0,45 mikrometer, akan tetapi komponen
ini tidak terlarut. Penjelasan sederhan: Terlarut itu
dapat kita bayangkan seperti kita memasukkan garam
dalam air dan diaduk-aduk sehingga tercampur
sempurna dan tidak tampak lagi partikel garam.
Kolloids juga dapat berupa anorganik seperti
oxyhidroksida dan organik sperti organometalik.
Hehe, contoh-contoh dari kolloid tersebut memang
kurang familiar ditelinga, memang perlu penjelasan
khusus mengenai kolloid ini karena memiliki peranan
penting di lautan, salah satunya rantai makanan di
laut.
4. Bahan terlarut. Bahan terlarut ini sudah pasti akan
lolos dari saringan dengan diameter pori 0,45
mikrometer. Oleh karena itu, apabila menganalisis
kandungan unsur kimia yang terlarut di laboratorium
seharusnya air yang telah disaring yang dianalisis.
Bahan terlarut dapat berupa Anorganik/inorganik dan
Organik. Anorganik berdasarkan konsentrasinya
terdiri dari a) unsur utama (0,05-750 mM atau milimol)
seprti Na, Cl, Ca, K, Mg, b) unsur minor (0,05 - 50
mikromol) seperti P dan N, c) unsur trace/trace
elements (0,05 - 50 nanomol) seperti Pb, Hg dan Cd.
Sedangkan bahan terlarut yang berupa Organik
contohnya adalah asam humus.
Komponen-komponen kimia air laut di atas memiliki peranan penting di lautan. Mau tau apa saja? Haha saya juga belom banyak belajar. Sepertinya banyak hal menarik yang dapat diperoleh jika kita mempelajari masing-masing komponen tersebut dan keterkaitan antar komponen tersebut. Kadang-kadang beberapa orang yang kurang paham menganggap ilmu kimia laut itu sepele: "ahh paling sekitaran kualitas air, gw gak mendalaminya juga bisa, tinggal celup alat ukur dapat hasil deh" (entah itu alatnya error apa gak kita gak tau hehe).
Sumber senyawa kimia di laut tentunya komplek, kita buang ludah aja udah bisa jadi sumbernya, apalagi buang sampah sembarangan bukan hanya sebagai sumber senyawa kimia tapi juga sumber bencana khususnya bagi makhluk hidup di dalamnya. Akhir-akhir ini para peneliti dan aktivis lingkungan bahkan mulai fokus pada sampah di lautan atau marine debris, bahkan teman saya pernah riset tentang sampah yang berukuran mikro tepatnya microplastics. Mudah-mudahan dia baca dan sharing di sini hehe.
Ok, sumber senyawa kimia/elemen kimia terlarut dalam air laut dibedakan menjadi:
1. Aloton: sumber elemen berasal dari luar sistem yang
masuk ke dalam laut, antara lain:
a) Masukkan dari air sungai. Sumber ini nyata yang
terbesar dan secara kontinu menuju ke lautan.
Elemen kimia yang dibawa oleh air sungai
tersebut berasal dari proses pelapukan batuan
(rock weathering).
b) Erupsi gunung berapi
c) Limbah aktivitas manusia
2. Autoton: sumber elemen berasal dari dalam perairan
laut itu sendiri, meliputi:
a) hasil proses adveksi, pengadukan (mixing) atau up
welling massa air
b) biodegradasi bahan organik (ada yang bisa jelaskan
gak kenapa? ayoo!)
c) desorpsi atau desolusi (maaf bagi yang agak mikir
arti istilah ini,hehe)
d) erupsi bawah laut
e) aktivitas hidrotermal di dasar laut (di dasar laut ada
yang namanya hydrothermal vent loh).
Berikut gambar-gambar sumber senyawa kimia di laut.
Gambar 1. Pelapukan
Gambar 2. Aktivitas manusia
Elemen-elemen kimia yang berada dalam perairan laut (kolom air dan sedimen) akan mengalami proses siklus biogeokimia yang mengatur terjadinya kesetimbangan dan stabilitas salinitas, yaitu baik komposisi maupun kadar elemen-elemen tersebut. Huaahhhh, menulis penjelasan ini membuat saya teringat soal ujian yang dibuat oleh salah satu dosen saya. Pertanyaannya kurang lebih: Jika elemen-elemen kimia terlarut di air laut yang berasal dari pelapukan batuan di daratan dan masuk melalui aliran sungai ke laut terjadi terus menerus semenjak dulu (beribu-ribu tahun yang lalu), jadi mengapa air laut tidak makin asin/nilai salinitasnya tidak naik/salinitasnya tetap konstan?? Pasti udah pada bisa jawabkan? Haha.
Sumber tulisan ini adalah dari bahan/buku kuliah saya dulu, jadi jika ada yang mau tanya hubungi saya saja.
2 Komentar:
Sori karena tulisannya setelah diposting kelihatan amburadul, itu karena saya buat semua postingan selama ini menggunakan HP. T.ks
om, sumber yang tidak diketahui apa-apa aja ?soalnya pembagian elemen ada 2 diketahui sumbernya dengan yang tidak diketahui .
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda