Kamis, 03 Maret 2016

Senyawa Kimia Air Laut

Air laut merupakan larutan kompleks yang mengandung berbagai senyawa atau elemen-elemen kimia baik inorganik maupun organik.  Air laut pada umumnya  (salinitas: 35) terdiri dari kurang lebih 96,5% air dan 3,5% bahan terlarut (garam laut).  Itulah alasan mengapa air laut terasa asin, saya kira dulu karena ikan-ikan pada keringatan karena capek berenang terus, hehe.

Akan tetapi pada suatu perairan laut, sebenarnya air laut tidak hanya mengandung air dan garam saja tapi memiliki beberapa komponen di dalamnya.  Komponen kimia air laut terdiri dari:
1. Partikel tersuspensi. Komponen ini biasanya    
    diketahui atau diperoleh dengan cara menyaring air
    laut dengan filter dengan ukuran (diameter) porinya
    0,45 mikrometer. Partikel-partikel yang tertahan atau
    yang tidak lolos dari saringan ini lah yang
    dimaksudkan dengan partikel yang tersuspensi di
    perairan laut. Jadi dapat dikatakan partikel tersebut
    berukuran lebih besar dari 0,45 mikrometer. Partikel
    tersuspensi  dapat berupa bahan organik contohnya
    detritus dan bahan anorganik/inorganik contohnya
    mineral.
2. Gas. Gas-gas yang terlarut dalam air laut ada 2
     golongan yaitu a) gas konservatif yaitu gas-gas yang
     keberadaannya tidak terpengarah oleh proses-proses
     biologi di perairan seperti N2, Ar, dan Xe, b) gas non
     konservatif yaitu gas-gas yang keberadaannya
     dipengaruhi oleh proses biologi di perairan, seperti O
     dan CO2.
3. Kolloids. Komponen ini berukuran kurang dari 0,45
    mikrometer, jadi lolos dari saringan dengan ukuran
    diameter pori 0,45 mikrometer, akan tetapi komponen
    ini tidak terlarut. Penjelasan sederhan: Terlarut itu
    dapat kita bayangkan seperti kita memasukkan garam
    dalam air dan diaduk-aduk sehingga tercampur
    sempurna dan tidak tampak lagi partikel garam.
    Kolloids juga dapat berupa anorganik seperti
    oxyhidroksida dan organik sperti organometalik.
    Hehe, contoh-contoh dari kolloid tersebut memang
    kurang familiar ditelinga, memang perlu penjelasan
    khusus mengenai kolloid ini karena memiliki peranan
    penting di lautan, salah satunya rantai makanan di
    laut.
4. Bahan terlarut. Bahan terlarut ini sudah pasti akan
    lolos dari saringan dengan diameter pori 0,45
    mikrometer. Oleh karena itu, apabila menganalisis
    kandungan unsur kimia yang terlarut di laboratorium
    seharusnya air yang telah disaring yang dianalisis.
    Bahan terlarut dapat berupa Anorganik/inorganik dan
    Organik. Anorganik berdasarkan konsentrasinya
    terdiri dari a) unsur utama (0,05-750 mM atau milimol)
    seprti Na, Cl, Ca, K, Mg, b) unsur minor (0,05 - 50
    mikromol) seperti P dan N, c) unsur trace/trace
    elements (0,05 - 50 nanomol) seperti Pb, Hg dan Cd.
    Sedangkan bahan terlarut yang berupa Organik
    contohnya adalah asam humus.

Komponen-komponen kimia air laut di atas memiliki peranan penting di lautan. Mau tau apa saja? Haha saya juga belom banyak belajar. Sepertinya banyak hal menarik yang dapat diperoleh jika kita mempelajari masing-masing komponen tersebut dan keterkaitan antar komponen tersebut. Kadang-kadang beberapa orang yang kurang paham menganggap ilmu kimia laut itu sepele: "ahh paling sekitaran kualitas air, gw gak mendalaminya juga bisa, tinggal celup alat ukur dapat hasil deh" (entah itu alatnya error apa gak kita gak tau hehe).

Sumber senyawa kimia di laut tentunya komplek, kita buang ludah aja udah bisa jadi sumbernya, apalagi buang sampah sembarangan bukan hanya sebagai sumber senyawa kimia tapi juga sumber bencana khususnya bagi makhluk hidup di dalamnya. Akhir-akhir ini para peneliti dan aktivis lingkungan bahkan mulai fokus pada sampah di lautan atau marine debris, bahkan teman saya pernah riset tentang sampah yang berukuran mikro tepatnya microplastics. Mudah-mudahan dia baca dan sharing di sini hehe.

Ok, sumber senyawa kimia/elemen kimia terlarut dalam air laut dibedakan menjadi:
1. Aloton: sumber elemen berasal dari luar sistem yang
    masuk ke dalam laut, antara lain:
    a) Masukkan dari air sungai. Sumber ini nyata yang
         terbesar dan secara kontinu menuju ke lautan.        
         Elemen kimia yang dibawa oleh air sungai
         tersebut berasal dari proses pelapukan batuan
         (rock weathering).
    b) Erupsi gunung berapi
    c) Limbah aktivitas manusia
2. Autoton: sumber elemen berasal dari dalam perairan
    laut itu sendiri, meliputi:
    a) hasil proses adveksi, pengadukan (mixing) atau up  
         welling massa air
    b) biodegradasi bahan organik (ada yang bisa jelaskan
         gak kenapa? ayoo!)
    c) desorpsi atau desolusi (maaf bagi yang agak mikir
         arti istilah ini,hehe)
    d) erupsi bawah laut
    e) aktivitas hidrotermal di dasar laut (di dasar laut ada
         yang namanya hydrothermal vent loh).

Berikut gambar-gambar sumber senyawa kimia di laut.
                           Gambar 1. Pelapukan
           
                           Gambar 2. Aktivitas manusia
                           Gambar 3. Hydrothermal vent

Elemen-elemen kimia yang berada dalam perairan laut (kolom air dan sedimen) akan mengalami proses siklus biogeokimia yang mengatur terjadinya kesetimbangan dan stabilitas salinitas, yaitu baik komposisi maupun kadar elemen-elemen tersebut.  Huaahhhh, menulis penjelasan ini membuat saya teringat soal ujian yang dibuat oleh salah satu dosen saya. Pertanyaannya kurang lebih: Jika elemen-elemen kimia terlarut di air laut yang berasal dari pelapukan batuan di daratan dan masuk melalui aliran sungai ke laut terjadi terus menerus semenjak dulu (beribu-ribu tahun yang lalu), jadi mengapa air laut tidak makin asin/nilai salinitasnya tidak naik/salinitasnya tetap konstan?? Pasti udah pada bisa jawabkan? Haha.

Sumber tulisan ini adalah dari bahan/buku kuliah saya dulu, jadi jika ada yang mau tanya hubungi saya saja.

Sabtu, 20 Februari 2016

Karunia Penglihatan


      Apabila melihat gambar ini, saya teringat dengan kejadian beberapa tahun yang lalu saat saya mengunjungi kediaman seorang ibu pendeta.  Beliau adalah pendeta di salah satu gereja di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan yang memiliki Karunia Penglihatan.  
      Singkat cerita, Ibu Pendeta saat itu melakukan penglihatan  kepada Sabam.  Beliau berkata "Saya seperti melihat Vas Bunga, ya Vas Bunga yang seharusnya di pajang di meja ruang tamu karena keindahannya.  Tapi, vas bunga itu terlihat sudah rusak".
      Semenjak saat itu sampai sekarang saya sering berfikir dan menduga-duga apa makna sebenarnya dari Penglihatan Ibu Pendeta tersebut? Apakah gambar ini salah satu makna dari penglihatan tersebut?

Sabtu, 29 November 2014

Kata Pengantar

OceanChemistry merupakan blog yang saya buat saat iseng-iseng belajar membuat blog gratisan pada 29 November 2014. Dipilih ocean chemistry dengan maksud saya dapat menuangkan tulisan tulisan dengan tema kimia oseanografi/ oceanografi chemistry. Mungkin akan ada juga tema tema menarik lainnya.

Karena kondisi saya sejak 2012 spt singa ompong jadi mungkin belum maksimal..

salam
BAM